Komplikasi dari penyakit diabetes yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh yang membuat banyak penyandang diabetes berusaha mengontrol kadar gula darah tidak hanya dari segi pengaturan pola makan dan obat saja.
Namun juga dari segi metode terapi alternatif seperti efek samping dari semut Jepang. Diabetes juga dapat mengarah pada kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan di amputasi anggota tubuh bagian bawah. Data dari World Health Organization telah menyebutkan bahwa jumlah penyandang diabetes di seluruh dunia meningkat empat kali lipat.
pada tahun 2014 dibandingkan dengan pada awal 1980 (dari 108 juta menjadi 422 juta orang), dan peningkatan angka tersebut tercatat lebih signifikan terjadi di negara-negara berkembang, tak terkecuali juga Indonesia.
Ada dua tipe diabetes, yakni tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah tipe diabetes yang paling banyak dijumpai, terdiri dari 90-95 persen seluruh kasus diabetes.
Pada diabetes tipe 2, ditubuh tidak merespon dengan baik terhadap hormon insulin dan memicu sebuah kondisi yang disebut ‘insulin-resistance’.
Tenaga kesehatan menekankan pentingnya pengaturan makan, penurunan berat badan, dan olahraga bagi penyandang diabetes. 
Akan tetapi, tidak semua para pe nyandang diabetes dapat mematuhi rekomendasi tersebut, karena satu dan lain hal (gaya hidup yang juga sangat sibuk atau kondisi medis lain yang menyertai, seperti misalnya di penyakit jantung).
Untuk itu, banyak orang yang beralih pada obat-obatan herbal atau terapi alternatif. Mereka memandang efek samping semut Jepang terhadap kontrol gula darah adalah terobosan yang mencerahkan.
Namun apakah benar semut Jepang membawa manfaat bagi para penyandang diabetes dan juga penyakit lain? Hal tersebut akan dipaparkan melalui penjelasan di bawah ini.
Efek Samping Semut Jepang yang Dipercaya Baik bagi Penderita Diabetes
Semut adalah hewan yang dapat kita temui di mana saja. Bahkan pepatah yang mengatakan bahwa ‘ada gula ada semut’ tidak berlaku lagi karena semut mengerubung hampir segala jenis makanan, tidak terbatas pada yang manis saja.
Semut, khususnya semut Jepang, dewasa ini sangat populer. Hal ini karena semut Jepang dipercaya menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satu efek samping semut Jepang yang banyak dibicarakan adalah kemampuannya dalam mengontrol diabetes.
Semut Jepang, yang dalam bahasa Jepang disebut “Ari”, terdiri dari kurang lebih 200 spesies, yang meliputi Pachycondyla pilosior, Ponera swezeyi, Solenopsis japonica, Camponotus nipponicus, Polyergus samurai, dan masih banyak lagi.
Tidak seperti jenis semut yang kita jumpai di rumah, semut Jepang memiliki tubuh yang keras dan bersayap, meskipun mereka tidak dapat menggunakannya untuk bisa terbang. Mereka hidup berkelompok, berkembang biak dengan cepat, dan tidak saling memakan satu sama lainnya.
Ternyata, masyarakat Jepang pun telah familiar terhadap semut Jepang ini, sehingga semut Jepang diperjualbelikan secara bebas baik untuk kalangan mereka sendiri maupun untuk publik di luar Jepang. 
Semut Jepang dipercaya banyak mengandung enzim yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Semut Jepang dipercaya bisa menghilangkan kelebihan gula dalam darah, yang pada akhirnya akan mengatur kadar gula darah dalam tubuh agar berada pada rentang normal.
Para Penyandang diabetes dapat juga mengkonsumsi 2-3 ekor semut Jepang (yang dimasukkan kedalam kapsul) sebanyak 2 kali sehari.
Apa Efek Samping Semut Jepang bagi Penyakit Lainnya?
Senada dengan Jepang, masyarakat China juga memandang semut sebagai salah satu alternatif obat tradisional yang memiliki kandungan protein tinggi dan zat gizi lainnya.
Sehingga, apabila dikonsumsi, asupan protein dan zat gizi yang diperoleh dari semut tersebut dapat membantu tubuh untuk pulih dari penyakit tertentu. Berikut adalah efek samping semut Jepang bagi penyakit-penyakit tertentu seperti yang dipercaya oleh para praktisi obat tradisional.
1. Menurunkan kadar kolesterol
Tubuh kita membutuhkan kolesterol, akan tetapi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Beberapa jenis makanan tertentu seperti gorengan, jeroan, dan santan berpotensi untuk bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh kita, yang sangat kita hindari.
Efek samping dari semut Jepang  sendiri, cukup dipercaya signifikan dalam menurunkan dan memelihara kadar kolesterol.
2. Mencegah resiko terkena penyakit jantung
Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti. Tidak hanya karena tanda dan gejalanya yang tidak tampak, namun juga karena efeknya yang fatal (dapat juga menimbulkan kematian).
Semut Jepang dipercaya mampu menurunkan resiko seseorang terkena serangan jantung. Untuk mengobati penyakit jantung, pasien dianjurkan mengkonsumsi 2-3 ekor semut Jepang sebanyak 3 kali sehari.
3. Menurunkan tekanan darah
Hampir sama dengan penyakit jantung, hipertensi atau tekanan darah tinggi ditakuti karena tanda dan gejalanya yang tidak tampak dan tidak terasa.
Selain itu, hipertensi dapat memicu berbagai komplikasi yang menyerang beberapa organ tubuh sekaligus. Substansi dalam semut Jepang dipercaya mampu untuk menurunkan tekanan darah dalam rentang normal, sehingga tidak berkembang menjadi penyakit lainnya.
4. Meningkatkan vitalitas
Vitalitas adalah salah satu alasan terbesar tentang mengapa banyak orang menaruh perhatian pada efek samping semut Jepang.
Bagi orang-orang yang memiliki se gudang aktivitas, energi dalam jum lah yang besar tentu diperlukan agar dalam kegiatan sehari-hari dapat berlangsung dengan maksimal.
Semut Jepang dapat menjadi suplemen vitamin bagi tubuh untuk meningkatkan vitalitas, dan hal ini dapat dimanfaatkan baik oleh pria maupun wanita. Dengan meningkat nya vitalitas, stamina dan kekuatan tubuh pun akan meningkat pula.
Untuk dapat meningkatkan vitalitas, seseorang dianjurkan untuk selalu mengkonsumsi 2 kapsul yang berisi 1-2 ekor semut Jepang pada pagi dan malam hari.
5. Menurunkan resiko seseorang terkena penyakit liver
Seseorang yang menderita penyakit liver (seperti misalnya hepatitis dan sirosis hati) dapat juga diselingi mengkonsumsi semut Jepang ini sebagai obat alternatif.
Semut Jepang dipercaya dapat meredakan gejala penyakit liver tersebut, atau paling tidak bisa membantu mencegah agar penyakit liver tidak sering relaps.
6. Mengatasi gout (asam urat)
Banyak orang menderita penyakit gout atau asam urat seiring dengan pertambahan usia. Penyakit asam urat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya adalah asupan makanan.
Semut Jepang bisa juga membantu mengatasi penyakit ini dan dapat mengurangi nyeri yang dirasakan penderita akibat penyakit asam urat tersebut.
Adakah Efek Samping Semut Jepang yang Negatif bagi Tubuh?
Semut Jepang yang secara tradisional dipercaya membawa berbagai khasiat rupanya menarik perhatian para ilmuwan untuk memberikan pendapatnya.
Seorang dokter yang juga dosen ilmu penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dr. R. Bowo Pramono, Sp.PD. KEMD (K) telah mengungkapkan bahwa semut Jepang belum dapat dipastikan manfaat dan keamanan nya.
Untuk bisa menyembuhkan penyakit diabetes, demikian seperti yang telah dilansir dalam website resmi Universitas Gadjah Mada.
Pasalnya, hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang mendukung hal tersebut (manfaat semut Jepang untuk menyembuhkan diabetes dan juga penyakit lain).
dr. Bowo mengatakan bahwa dalam terapi diabetes, pengobatan itu ditujukan untuk menurunkan kadar gula yang tinggi dalam darah. Terapi diabetes meliputi penggunaan insulin untuk dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Selain itu juga terdapat obat-obatan untuk mencegah gula memasuki aliran darah penyandang diabetes. Ketika mengkonsumsi semut Jepang, bisa jadi seseorang menjadi mual dan tidak mau makan.
Secara otomatis, kadar gula darah akan menurun. Hal ini yang mungkin mendasari terapi yang mengklaim efek samping semut Jepang yang baik bagi penyandang diabetes, demikian kata dr. Bowo lebih lanjut.
Lantas apakah ada efek samping yang buruk? dr. Bowo mengatakan bahwa memang terdapat beberapa laporan yang menyebutkan adanya kerusakan usus setelah seseorang mengkonsumsi semut Jepang. Akan tetapi, laporan tersebut harus diteliti lebih lanjut karena ada banyak hal lain yang dapat menyebabkan hal tersebut.
Yang perlu diingat adalah, belum adanya penelitian ilmiah yang cukup kuat membuat efek samping semut Jepang yang fenomenal ini tidak seharusnya menggantikan gaya hidup sehat dan pengobatan medis yang semestinya dijalani oleh para penderita penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas.
Semoga artikel ini bermanfaat.